Ambil Risiko di Miami: Prahara Laga La Liga di AS, Perdebatan Integritas Kompetisi vs. Ekspansi Global

NEW YORK, AS – La Liga Spanyol kembali mengundang perdebatan sengit setelah menegaskan komitmennya untuk menggelar pertandingan resmi di luar negeri, mempertemukan Villarreal melawan Barcelona di Miami, Amerika Serikat, pada 20 Desember mendatang. Keputusan yang ambisius ini memicu gejolak antara keinginan liga untuk berekspansi secara global dan tuntutan suporter Spanyol untuk menjaga tradisi dan integritas kompetisi.
Nicolas Garcia Hemme, Managing Director La Liga North America, menjadi garda terdepan dalam membela langkah kontroversial ini. Dalam sebuah acara media di New York, Garcia Hemme mengakui adanya penolakan, namun menekankan bahwa keberanian untuk berinovasi adalah kunci bagi masa depan liga.
“Ini langkah strategis bagi kami. Penting bagi orang untuk memahami bahwa La Liga berani berbeda, berani mencoba hal baru, dan kami akan mencobanya. Jika kami tidak berani ambil risiko, liga kami akan stagnan,” ujar Garcia Hemme.
Visi Bisnis di Balik Bola: Menargetkan Pasar Amerika
Pemindahan laga yang seharusnya menjadi pertandingan kandang Villarreal ini adalah bagian dari strategi jangka panjang La Liga untuk memperluas jangkauan mereka di pasar Amerika Utara, yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan yang masif.
Presiden La Liga, Javier Tebas, telah lama mendorong ide ini sebagai upaya untuk bersaing dengan dominasi finansial Liga Primer Inggris. Dengan semakin populernya sepak bola di AS menjelang Piala Dunia 2026, menggelar pertandingan resmi di Miami, yang juga merupakan basis klub MLS milik David Beckham, adalah cara La Liga untuk menancapkan eksistensi dan menarik sponsor baru. Laga ini sendiri rencananya akan digelar di Hard Rock Stadium, Florida, markas klub NFL Miami Dolphins.
Gejolak dan Resistensi di Spanyol
Keputusan ini tidak diterima dengan tangan terbuka di Spanyol. Resistensi keras datang dari berbagai pihak:
Suporter Pemegang Tiket Musiman: Kelompok suporter, terutama dari Villarreal (sebagai tuan rumah yang kehilangan laga) dan Barcelona, menyuarakan protes. Mereka menilai pemindahan pertandingan ke benua lain secara langsung merugikan hak-hak pemegang tiket musiman yang telah membayar untuk menyaksikan tim kesayangan mereka berlaga di kandang.
Kekhawatiran Integritas Kompetisi: Klub-klub lain, seperti Real Madrid, dan juga Serikat Pemain Sepak Bola Spanyol (AFE), sebelumnya secara terbuka menolak gagasan laga di luar Spanyol. Mereka khawatir hal tersebut dapat mendistorsi keadilan dan integritas kompetisi karena mengubah kondisi dan keuntungan bermain di kandang (home advantage).
Bahkan pemain seperti gelandang Barcelona, Frenkie de Jong, secara terbuka menyatakan rasa frustrasinya, menyebut pemindahan laga tersebut dapat “mengganggu keadilan La Liga.”
Kompensasi dan Investasi Besar untuk Fan
Menanggapi kritik ini, Garcia Hemme meyakinkan bahwa La Liga dan Villarreal sedang mempersiapkan mekanisme kompensasi yang “membutuhkan biaya besar” namun mereka siap menanggungnya.
Kompromi yang diusulkan antara lain mencakup:
Kompensasi Finansial: Mengganti kerugian tiket musiman bagi suporter yang tidak dapat melakukan perjalanan.
Paket Perjalanan ke Miami: Villarreal bahkan dikabarkan telah mengusulkan program perjalanan gratis ke Miami bagi sejumlah suporter setia mereka, memberikan pengalaman sekali seumur hidup untuk menyaksikan laga secara langsung di AS.
Keputusan final untuk menggelar laga ini dianggap sebagai kemenangan birokrasi bagi La Liga, mengingat mereka harus berjuang mendapatkan persetujuan dari Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), UEFA, dan menunggu lampu hijau akhir dari FIFA. Bagi Garcia Hemme, semua perjuangan dan biaya ini adalah investasi yang layak demi citra La Liga sebagai liga yang berani “berbeda” dan memiliki visi global yang futuristik.