Drama Deadlock Mees Hilgers: NEC Nijmegen Terang-terangan Minat, FC Twente Pasang Syarat Mutlak dan Tolak Lepas Gratis

Drama Deadlock Mees Hilgers: NEC Nijmegen Terang-terangan Minat, FC Twente Pasang Syarat Mutlak dan Tolak Lepas Gratis

Categories :

Enschede, Belanda – Masa depan bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, di FC Twente berada di ujung tanduk. Situasi kontraknya yang digantung membuat pemain berusia 24 tahun itu terancam tidak mendapat menit bermain sepanjang musim ini, memicu minat serius dari klub rival Liga Belanda, NEC Nijmegen.

Baca Juga : Jelang Lawan Persib, Pelatih Persis Solo Ungkap Krisis Mental dan Jadikan Klub Dean James sebagai Inspirasi Comeback

Namun, upaya penyelamatan karier Hilgers oleh NEC Nijmegen langsung menghadapi batu sandungan besar: sikap tegas FC Twente yang menolak melepaskan aset mereka secara cuma-cuma atau bahkan dengan skema pinjaman.

Ancaman Kebekuan Karier di Arke Stadion

Drama Mees Hilgers dimulai sejak bursa transfer musim panas lalu. Kontraknya akan berakhir pada Juni 2026, dan Hilgers menolak menandatangani perpanjangan kontrak yang disodorkan klub. Keputusan ini didorong oleh keinginannya untuk mencari tantangan baru, bahkan ia hampir bergabung dengan klub Liga Prancis, Stade Brest, namun kepindahan itu batal karena keterlambatan waktu.

Akibat penolakan tersebut, FC Twente mengambil tindakan tegas: Hilgers dilarang bermain dan dimasukkan ke dalam skuad utama selama ia tidak mau menandatangani kontrak baru. Pihak klub tidak ingin mengambil risiko kehilangan pemain berharga hasil didikan akademi mereka dengan status bebas transfer (free transfer) pada akhir musim mendatang.

NEC Nijmegen: Profil Hilgers Sangat Cocok

Situasi pelik ini dimanfaatkan oleh NEC Nijmegen. Direktur Teknik NEC, Carlos Aalbers, secara terbuka menyatakan ketertarikan klubnya terhadap Hilgers. Aalbers menilai Hilgers sangat cocok dengan filosofi taktis timnya, yang merupakan mantan klub dari pemain Timnas Indonesia lainnya, Calvin Verdonk.

“Mees Hilgers akan sangat cocok dengan profil kami. Kami bermain dengan tiga bek tengah. Mees Hilgers akan menjadi pilihan yang sangat baik untuk bek kanan di antara ketiganya. Kami tertarik,” kata Carlos Aalbers kepada VoetbalTijd, Selasa (28/10/2025).

NEC melihat Hilgers sebagai solusi ideal untuk memperkuat lini pertahanan mereka, terutama dengan sistem tiga bek tengah yang sering dimainkan di Goffertstadion.

Negosiasi Mentok: Twente Pasang Syarat Mutlak

Ketertarikan NEC Nijmegen tidak berhenti pada pernyataan. Aalbers mengakui bahwa pihaknya telah melangkah ke tahap komunikasi resmi dengan Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer. Namun, di sinilah drama menemui titik deadlock.

FC Twente bersikap sangat keras kepala dan mengajukan syarat mutlak yang hampir mustahil dipenuhi oleh NEC.

  1. Syarat Wajib Perpanjang Kontrak: Twente menegaskan bahwa mereka tidak akan mempertimbangkan tawaran apa pun, baik itu pinjaman maupun transfer permanen, kecuali Hilgers bersedia memperpanjang kontraknya terlebih dahulu.
  2. Penolakan Pinjaman: Aalbers mengonfirmasi bahwa tawaran skema peminjaman oleh NEC ditolak mentah-mentah oleh Twente.
  3. Harga Transfer Tidak Terjangkau: Pihak Twente secara eksplisit menyampaikan, jika Hilgers sudah memperpanjang kontrak, Twente akan mematok nilai transfer yang tinggi—nilai yang diakui Aalbers tidak akan mampu dibayar oleh NEC Nijmegen.

“Posisi mereka adalah dia harus memperpanjang kontraknya. Sebelum itu, mereka tidak akan mempertimbangkan apa pun lebih lanjut,” ujar Aalbers, menyimpulkan bahwa upaya NEC untuk “menyelamatkan” Hilgers kini terganjal oleh pertarungan kepentingan finansial dan kontrak antara pemain dan klub pemilik.

Situasi ini menempatkan Mees Hilgers di persimpangan jalan. Ia harus memilih antara menandatangani kontrak baru demi mendapat menit bermain dan memuluskan transfer dengan harga tinggi, atau tetap menolak kontrak baru dan berisiko kehilangan kesempatan bermain, baik di level klub maupun Timnas Indonesia, hingga kontraknya berakhir di pertengahan 2026. Bursa transfer musim dingin mendatang akan menjadi momen krusial bagi penyelesaian nasib sang bek.