Inter Milan Takluk di Markas Juventus, Chivu Soroti Kurangnya Fokus di Menit Akhir

Inter Milan Takluk di Markas Juventus, Chivu Soroti Kurangnya Fokus di Menit Akhir

Categories :

Turin, Italia – Inter Milan harus pulang dengan kekecewaan setelah takluk 4-3 dari Juventus dalam pertandingan dramatis di Allianz Stadium pada Sabtu (13/9/2025). Pertarungan sengit yang diwarnai tujuh gol ini berakhir pahit bagi Nerazzurri, yang sebenarnya sempat memimpin, tetapi kehilangan kendali di momen-momen krusial.

Baca Juga : Dipinjamkan ke Trabzonspor, Andre Onana Malah Untung Lebih Besar?

Pelatih Inter, Cristian Chivu, mengakui hasil ini sangat mengecewakan. Namun, ia mencoba melihat sisi positif dari penampilan timnya, yang menurutnya sudah menunjukkan karakter kuat.

“Saya pikir kami tampil sangat baik di babak pertama dan kedua,” kata Chivu kepada DAZN Italia.

Sepuluh Menit Terakhir yang Menjadi Bumerang
Inter Milan sempat membalikkan keadaan berkat dua gol dari Hakan Calhanoglu dan satu gol dari Marcus Thuram, mengubah skor menjadi 3-2. Namun, keunggulan itu sirna oleh respons cepat Juventus melalui gol Khephren Thuram dan tembakan jarak jauh Vasilije Adzic.

Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Inter, yang sebelumnya juga tumbang di tangan Udinese. Chivu secara terbuka menyoroti sepuluh menit terakhir sebagai titik kelemahan utama timnya. Menurutnya, anak asuhnya kurang tajam dan gagal mengelola tekanan saat unggul.

“Sayangnya, ada momen di pertandingan, terutama di 10 menit terakhir, di mana kami kurang tajam. Secara keseluruhan, kami datang ke sini untuk mengambil inisiatif, bermain dengan karakter, mencoba menang, dan tidak puas dengan yang lain,” lanjut Chivu.

Pelajaran Berharga dari Sang Rival
Chivu juga membandingkan mentalitas timnya dengan Juventus. Ia menilai perbedaan terbesar terletak pada cara kedua tim menghadapi tekanan. Juventus, dengan pengalamannya, lebih tenang dalam membaca situasi, bahkan tidak ragu untuk membuang bola ke tribun saat tertekan.

Sebaliknya, Inter masih sering terburu-buru. Chivu menekankan bahwa pengalaman seperti ini sangat penting untuk membentuk kedewasaan tim dalam laga-laga besar. Kesalahan sekecil apa pun bisa berakibat fatal saat berhadapan dengan lawan bermental baja.

“Kami seharusnya bisa mengelola momen tertentu dengan lebih baik, karena sejak awal Juve tidak malu membuang bola ke tribun saat dalam kesulitan,” ucap Chivu. “Jika Anda sudah menguras banyak energi untuk membalikkan keadaan, Anda harus bisa mengontrolnya dengan cara berbeda.”