Vanenburg: Timnas U-23 Tampil Sangat Buruk, Jauh dari Harapan

Vanenburg: Timnas U-23 Tampil Sangat Buruk, Jauh dari Harapan

Categories :

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah timnya ditahan imbang 0-0 oleh Laos di laga perdana Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada Rabu (3/9), berakhir antiklimaks meski Garuda Muda mendominasi jalannya laga.

Baca Juga : Kerusuhan di Final Leagues Cup: Luis Suarez Diludahi dan Dikecam, Inter Miami Tuntut Hukuman Berat

Dominasi Tanpa Hasil
Timnas Indonesia U-23 tampil menyerang sejak awal pertandingan, menciptakan beberapa peluang melalui Rafael Struick dan kawan-kawan. Namun, penyelesaian akhir menjadi masalah utama. Serangan yang dibangun selalu gagal menembus gawang Laos yang dijaga ketat oleh lini pertahanan lawan yang sangat disiplin.

Vanenburg menyoroti ketidakmampuan para penyerangnya, seperti Jens Raven dan Hokky Caraka, untuk membongkar barisan pertahanan Laos. Hasil imbang ini terasa seperti kekalahan bagi tim yang memiliki target besar untuk lolos ke putaran final.

“Kami Tidak 200 Persen Fokus”
Dalam konferensi pers, Vanenburg secara terang-terangan mengakui bahwa timnya tampil buruk. “Ya, saya pikir kami bermain sangat buruk,” ujarnya. Pelatih asal Belanda ini menyoroti kurangnya fokus para pemain sejak awal pertandingan.

“Saya juga merasa bahwa sebenarnya sepanjang minggu ini saya sudah beberapa kali menegaskan dan meyakinkan orang-orang,” kata Vanenburg. “Bahwa, lihat, jika kamu bermain dalam sebuah pertandingan, kamu harus 200 persen fokus. Dan kami jelas tidak seperti itu. Sejak awal.”

Komentar ini menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi Timnas U-23 bukan hanya soal teknis di lapangan, tetapi juga mentalitas dan fokus para pemain.

Tidak Ada Alasan, Hanya Kemenangan
Vanenburg menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk beralasan. Ia menuntut perbaikan performa di laga-laga selanjutnya. “Oke, hasil ini khususnya mengecewakan. Ini sudah dibicarakan sejak awal minggu dan sudah diberitahukan juga kepada para pemain,” tuturnya.

Ia menambahkan, para pemain tidak bermain sesuai harapan dan ekspektasi. “Tidak ada cara lain selain memenangi dua pertandingan berikutnya untuk lolos,” pungkas Vanenburg.

Timnas Indonesia U-23 masih memiliki dua laga krusial di Grup J, yakni melawan Makau dan Korea Selatan. Kedua pertandingan ini akan menentukan nasib Garuda Muda dalam perebutan tiket ke putaran final. Mampukah mereka bangkit dan meraih dua kemenangan demi menjaga asa lolos?